Selasa, 30 Oktober 2012

KEDATANGAN TIM AHLI ARKEOLOGI DARI JEPANG

Dipowinatan merupakan salah satu tempat yang dikunjungi oleh tim ahli arkeologi dari Jepang, selain Kotagede, Tamansari, dan Kadipaten. Mereka ingin melihat beberapa tempat bersejarah atau bangunan kepurbakalaan yang ada di beberapa kampung wisata di kota Yogyakarta,. Satu rombongan yang berjumlah 6 orang ini merupakan tamu dari (UGM) Universitas Gadjah Mada. Di kampung Dipowinatan sendiri ada sebuah bangunan bersejarah dan sudah berumur lebih dari 100 tahun, yaitu Ndalem Joyodipuran. Bangunan ini dulunya dipakai sebagai tempat diadakannya Konggres Perempoean Indonesia yang pertama kali, yaitu pada tanggal 22-25 Desember 1928. Sekarang bangunan ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya, di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan. Dan sehari-hari dipakai sebagai kantor BKSTN (Balai Kajian Sejarah dan Nilai-nilai Tradisional).

Sebelum memasuki halaman Ndalem Joyodipuran, rombongan tim ahli dari Jepang, yang didampingi seorang dosen dari UGM dan seorang pemandu wisata ini disambut oleh Bergodo Diposatrio. Beberapa kesatria yang mengenakan seragam lurik dan membawa tombak. Sebagian lagi memainkan alat musik untuk mengantar rombongan sampai ke tangga masuk Ndalem Joyodipuran. Di sini mereka kemudian disambut oleh kepala kantor BKSTN.

Bergodo Diposatrio
Disambut ketua Dipowisata, Bapak Sigit Istiarto
Di dalam ruang pertemuan, mereka saling bertukar pengalaman, wawasan, dan pengetahuan tentang bangunan bersejarah dan kepurbakalaan. Setelah selesai pertemuan, rombongan ini kemudian diajak mengelilingi kampung Dipowinatan untuk melihat adat-istiadat/ kehidupan keseharian warga, serta beberapa potensi wisata yang ada di kampung ini.

Suasana pertemuan di Ndalem Joyodipuran
Foto bersama di depan ruang pertemuan
Diantar memasuki kampung oleh Bergodo Diposatrio
Sekilas Dipowisata yang diterjemahkan oleh pemandunya.
Ketua rombongan diajak mencoba menabuh kendang
Melihat pembuatan kursi rotan
Melihat Batik Prodo
Berbagai macam hasil kerajinan tas
Terpana melihat bangunan Cere Ganthet di RW 02
Istirahan siang di Pendopo Pamomong
Sajian masakan tradisional
Makan siang di Pendopo Pamomong
Bersiap meninggalkan kampung Dipowianatan

Senin, 29 Oktober 2012

MELIHAT LATIHAN MUSIK DI KANTOR DIPOWISATA


Pada jum'at, tanggal 13 Juli 2012, kami kedatangan satu keluarga dari Republik Ceko, yaitu seorang bapak dengan 2 orang putranya. Mereka datang tanpa kami ketahui sebelumnya, sehingga hal ini merupakan suatu surprise/ kejutan bagi kami semua. Pada malam itu, kami sedang dibimbing oleh 3 mahasiswa dari ISI (Institut Seni Indonesia), diantaranya adalah saudari Setia dan Puri. Mereka sedang menempuh program P3Wilsen, semacam Praktek Kerja Lapangan (PKL) di 4 kampung, termasuk kampung Dipowinatan, selama 1 bulan. Kebetulan pada malam itu ada dosen pembimbing mereka, yaitu bapak Harjono.

Salah satu anaknya tertarik untuk memainkan beberapa alat musik gamelan, seperti: kendang, saron, dan gong. Sedangkan kakaknya hanya tersenyum, mengamati, dan sesekali memotret adiknya.

Meskipun sudah berusia lanjut tetapi masih bersemangat
Dibimbing oleh 3 mahasiswa dan seorang dosen
Membacakan notasi
Sambutan selamat datang
Anak pertamanya lebih suka memotret
Mencoba menabuh kendang
Diajari caranya mengendang
Bisik-bisik
Mencoba membunyikan gong
Foto bersama
Setelah dirasa cukup, kami mengantar mereka kembali ke Hotel Melia Purosani dengan 3 buah sepeda motor. Sebuah pengalaman yang cukup/ menarik unik bagi mereka dengan membonceng sepeda motor menyusuri jalan raya.

                                           

MENDAPAT REKOMENDASI TEMANNYA DI CEKO


Melihat botol air mineral yang disajikan kepada mereka.
Marsito Merto menunjukkan foto kunjungan tamu sebelumnya.
Dijamu oleh tuan rumah, Ibu Dra. Winarsih
Mrs. Miroslava Gonziova mendapat souvenir
Sri Sunardi menyerahkan souvenir kepada Mr. Gabriel Gonzi.
Mendapat perhatian dari anak-anak TK.
Berkunjung ke rumah bapak Suyahman.
Saling berceritera
Ibu Yahman memberikan hadiah kenang-kenangan.
Pak Yahman mengalungkan syah di leher Mrs. Miroslava.
Dijamu dengan teh hangat dan makanan kecil.
Sebelum pamit. mereka foto bersama.
Menyusuri jalan kampung.
Sampai di depan kantor Dipowisata.
Disambut oleh ketua Dipowisata,  bapak Sigit Istiarto/
Ditunjukkan kantor Dipowisata
Penjelasan singkat tentang isi kantor
Foto bersama dengan latar belakang bendera Republik Ceko
Pada hari rabu, tanggal 15 Agustus 2012, masih di bulan puasa, kami mendapat kunjungan tamu dari Republik Ceko. Tidak banyak, hanya 2 orang, tetapi mereka adalah sepasang suami istri.  Mr. Gabriel Gonzi adalah temannya pak Marsito Merto ketika masih tinggal di Republik Ceko. Beliau mendapat rekomendasi dari temannya yang pernah satu rombongan datang ke Yogyakarta, untuk mampir ke kampung wisata Dipowinatan. Sebuah kampung di tengah kota yang masih menjunjung tinggi adat istiadat budaya Jawa.