Selasa, 12 Juli 2011

MAHASISWA CEKO BERKUNJUNG KE DIPOWINATAN

Daftar para tamu yang datang dipasang
di tempat-tempat strategis.


Persiapan di Ruang Publik.


Mengunjungi taman kanak-kanak.



Berjalan menuju ke rumah dimana
sepasang penganten sedang didandani.


Pakaian pengantin laki-laki.


Pengantin perempuan hampir selesai didandani.


Para tamu tertarik untuk mengabadikan momen ini.



Kembali menuju Ruang Publik.


Salah satu tamu berbicara dengan Ibu Yulia.



Ibu Yulia bercanda dengan Bapak Suyono.


Bapak Tertib Suratmo sedang menatah wayang kardus.


Atraksi Kuliner cara membuat lumpia.


Sambutan dari Bapak Ir. Marsito Merto.


Mbak Dita akan membawakan Tari Golek.


Para tamu menyaksikan tari golek.


Ketua Dipowisata sedang berbicara dengan salah satu tamu.


Pemberian hadiah kenang-kenangan.



Foto Bersama.




Profesor sedang melihat kemeja batik yang dipajang
di stan penjualan pakaian.


Mencoba gaun yang disukainya.
Siapa tahu cocok trus dibeli.


Tamu yang masih berdarah Vietnam ini
sedang melihat deretan blus yang digantung.


Salah satu dosen memberikan kesan dan pesan
setelah mengunjungi kampung Dipowinatan.


Dekuji,...Terima Kasih Mr. Tito


Berdiri di depan pintu masuk kampung Dipowinatan.



Pada tanggal 18 Juni 2011, kampung wisata Dipowinatan kedatangan 16 mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Ceko. Ini merupakan kunjungan balasan karena pada tahun sebelumnya, mahasiswa UPN Yogyakarta telah yang berkunjung ke Republik Ceko. Seperti biasanya, penyambutan dilakukan di ruang publik. Sembari menunggu kehadiran kepala dinas pariwisata kota Yogyakarta, maka para mahasiswa dan dosennya diajak untuk melihat TK Pamardi Siwi yang ada di sebelah utara ruang publik. Para mahasiswa senang melihat keceriaan anak-anak. Tanpa disuruh, anak-anak ini kemudian tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan kepada para tamu.

Setelah puas ngobrol dan memotret di taman kanak-kanak, para mahasiswa dan dosen ini kemudian diajak melihat sepasang penganten yang sedang didandani oleh juru paesnya di salah satu rumah warga. Ketika sampai di tempat, temanten laki-laki sudah selesai didandani, sementara temanten wanitanya sudah hampir selesai didandani. Para mahasiswa begitu senang dan kagum setelah melihat pakaian yang dikenakan oleh kedua mempelai. Karena di Ceko tidak ada pakaian temanten seperti di Indonesia ini. Tak henti-hentinya mereka memotret keduanya. Setelah itu, mereka pun diajak kembali ke ruang publik.

Sesampai di ruang publik mereka disambut oleh Ibu Yulianingsih, S.Ip., M.M., kepala dinas pariwisata kota Yogyakarta. Pak Marsito sebagai koordinator Dipowisata, didampingi Ketua Dipowisata, Bapak A. Sigit Istiarto menyampaikan kata sambutan sekaligus memperkenalkan ibu Yulia kepada para tamu yang hadir.

Selanjutnya adalah acara santai, yaitu mengobrol sambil menyantap sajian makanan yang disediakan dan menikmati tarian. Beberapa mahasiswa kemudian menghampiri stand pakaian, menyaksikan atraksi kuliner berupa pembuatan lumpia dan atraksi pembuatan wayang dari kardus.

Sebelum pulang, masing-masing tamu diberi souvenir. Dan penyerahannya dilakukan oleh Ibu Yulia. Tak lupa salah satu dosennya mengucapkan terima kasih atas antusiasme dan sambutan yang cukup baik dari warga kampung Dipowinatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar